Kami
pernah mengadakan pembinaan dan apresiasi pada salah bentuk Kesenian Rakyat
yang ada di desa Nggunan Daerah Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri,
kesenian itu adalah kesenian Srandul, ( kesenian Srandul di desa Nggunan ini sudah jarang sekali tampil /
pentas bisa dikata hampir “ mati “ ).
Kesenian Srandul tersebut bercerita dan banyak sekali tokoh pemainnya
diantaranya ada tokoh Raden Gayong, Raden Semut Rambut, Raden Jalak Ireng,
Emban, Badut dan masih banyak sekali tokoh / peran lainnya.
Berawal
dari kegiatan tersebut kami sangat
tertarik sekali untuk menggarapnya pada
bentuk Kemasan Tari. Ketertarikan kami adalah pada salah satu tokoh / peran
yang berkarakter santai, lugas, ceria, gecul dan mbanyol ( dialog lucu ) yaitu
Tokoh Badut, dan sesekali mbanyolannya tersebut bisa mentertawakan
penonton. Bentuk Riasnya hampir sama dengan rias penthul tembem, dan Busanapun
sangat sederhana sekali. Iringannya menggunakan gamelan Jawa Slendro / Pelog
dan terbang atau rebana dengan bentuk garap iringan yang sangat sederhana serta
monoton.
Dalam
cerita tersebut, Badut merupakan abdi / batur dari Raden Gayong, yang pekerjaannya adalah tukang bersih-bersih /
nyapu latar, angon sapi atau kambing, petani dan selalu mengikuti dimana
perginya Raden Gayong.
Karena
ketertarikan pada tokoh si Badut tersebut, kami mempunyai “ Ide “ untuk mengekspresikan, menggarapnya dan mengemas pethilan dari salah
satu pertunjukan kesenian Srandul, yaitu pethilan tari Badutan dalam bentuk
Kemasan Tari berkelomopok. Menurut kami
kesenian Srandul pada pethilan tari Badutan tersebut mempunyai daya tarik yang
kuat sekali apa bila digarap dan dikemas.
Tari Badutan ini merupakan
salah satu bentuk pethilan kesenian rakyat dari kesenian Srandul, bentuk kesenian ini sudah jarang sekali
tampil atau pentas di masyarakat sekitarnya, juga di daerah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Kisahnya
menceritakan seorang abdi / batur ( pembantu ), yang kesehariannya bekerja
menyapu latar, menimba air, motong rumput di kebun, angon hewan piaraan dan
tani.
Tari Badutan ini mengekspresikan tokoh karakter
dengan gecul atau lucu. Dalam tarian ini terlintas ungkapan kelincahan,
kabersamaan, semangat kerja, kelucuan, dan sedikit mbanyol.
Iringannya menggunakan instrument gamelan jawa
slendro dan pelog, alat perkusi tradisional dan penggarapan olah vocal yang
tetap menghadirkan rasa dan nuansa kerakyatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar